Saya bersama keluarga ketika makan malam menjelang Ramadan, selalu bertanya-tanya "apakah tahun ini sama atau ada perbedaan awal mulainya?". Pertanyaan selanjutnya adalah “Kita ikut yang mana?”. Pertanyaan yang menempel dibenak saya: mungkinkah kita punya satu kalender Hijriah global yang seragam, seperti kalender Masehi?
Kenapa Selalu Berbeda?
Perbedaan terjadi karena cara menetapkan awal bulan. Sebagian negara/organisasi mengutamakan rukyat (melihat hilal), sebagian lain menggunakan hisab (perhitungan), atau kombinasi keduanya. Teknologi astronomi membuat prediksi visibilitas hilal semakin presisi, tapi kesepakatan fikih dan kebijakan negara belum selalu sejalan menjadi akar perbedaan tanggal puasa dan Ied. Untuk gambaran ilmiahnya, Fiqh Council of North America (FCNA) sudah lama memakai kriteria astronomi: tinggi bulan ≥ 5° dan elongasi matahari–bulan ≥ 8° saat magrib setempat; bila terpenuhi, esoknya masuk bulan baru. fiqhcouncil.org+1
Angin Baru: Dukungan Internasional
Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan politik dan keilmuan menguat. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendorong negara anggota mengadopsi kalender Hijriah terpadu berbasis perhitungan astronomi presisi sebagai sebuah sinyal penting bahwa penyatuan bukan sekadar wacana akademik. oic-oci.orgen.muhammadiyah.or.id
Contoh Model “Global”
-
UGHC – Unified Global Hijri Calendar (Muhammadiyah)
Model ini memakai prinsip “global synchronization” yaitu awal bulan satu tanggal untuk seluruh dunia, ditetapkan dari titik pertama visibilitas hilal di Bumi dengan ambang minimal elevasi 5° dan elongasi 8°. Keunggulannya: tanggal bisa ditetapkan jauh hari dengan konsisten, tetap berlandaskan visibilitas ilmiah, dan mudah diterapkan lintas negara. en.muhammadiyah.or.id+1 -
UHC – Universal Hejric Calendar (International Astronomical Center)
IAC menyodorkan kalender universal berbasis kriteria Odeh untuk memprediksi keterlihatan hilal. Mereka juga merilis peta visibilitas bulanan dan laporan rukyat global dimana data ini sering jadi rujukan para otoritas. astronomycenter.net+1 -
Upaya Kongres Kesatuan Kalender (Istanbul, 2016)
Kongres internasional yang diinisiasi Diyanet Turki mengeluarkan seruan persatuan meski implementasinya belum serentak, momentum ini melahirkan banyak dialog fikih astronomi lintas negara. Daily Sabah
Apa Manfaat Kalender Global Tunggal?
-
Kepastian ibadah dan libur nasional: perencanaan Ramadan, Idulfitri, Iduladha jauh lebih rapi.
-
Persatuan simbolik: satu tanggal puasa dan lebaran memperkuat rasa kebersamaan lintas batas.
-
Efisiensi sosial ekonomi: sekolah, maskapai, dan dunia usaha bisa merencanakan jadwal lebih akurat.
Lalu, Apa Tantangannya?
-
Otoritas & otoritas: setiap negara memiliki lembaga keagamaan sendiri. Penyatuan butuh keputusan politik dan kesepakatan ulama.
-
Pendekatan fikih: sebagian masyarakat memegang rukyat lokal; yang lain menerima hisab global. Jembatannya adalah kriteria visibilitas yang disepakati bersama, seperti contoh FCNA dan UGHC. fiqhcouncil.orgen.muhammadiyah.or.id
Jalan Tengah yang Realistis
Melihat peta dukungan OKI, berkembangnya model-model astronomi (UGHC/UHC), serta preseden lembaga fikih yang sudah memakai kriteria kalkulatif, kalender Hijriah global tunggal bukan utopia. Rutenya kemungkinan bertahap:
-
Standar ilmiah bersama (ambang visibilitas yang sama).
-
Koordinasi regional (zona atau “first visibility point” global).
-
Adopsi kebijakan nasional yang merujuk standar tersebut.
Pada akhirnya, sebuah organisasi Islam yaitu Muhammadiyah pada 25 Juni 2025 secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia dan memandang seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak.
Untuk mendukung implementasi KHGT, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah mengembangkan tiga perangkat lunak berbasis ilmu falak mutakhir:
- Hisab Muhammadiyah, aplikasi desktop untuk komputer dan laptop.
- Aplikasi web yang dapat diakses melalui situs resmi khgt.muhammadiyah.or.id
- MASA, aplikasi Android yang tersedia untuk pengguna ponsel pintar.
Ketiga aplikasi ini tersedia dalam tiga bahasa yaitu Indonesia, Arab, dan Inggris yang bertujuan untuk menjangkau umat Islam secara global. Dilengkapi peta interaktif, aplikasi ini memvisualisasikan parameter KHGT secara akurat dan ramah pengguna.
Sumber Fakta & Rujukan
Website KHGT Muhammadiyah https://khgt.muhammadiyah.or.id/
Artikel berita peluncuran KHGT https://muhammadiyah.or.id/2025/06/muhammadiyah-resmi-luncurkan-kalender-hijriah-global-tunggal/
-
Fiqh Council of North America – kriteria 8°/5° dan penggunaan perhitungan untuk penetapan bulan. fiqhcouncil.org+1
-
OKI – resolusi tentang upaya penyatuan kalender Hijriah dan dorongan memakai perhitungan astronomi presisi. oic-oci.orgen.muhammadiyah.or.id
-
Muhammadiyah – prinsip Unified Global Hijri Calendar dan konsep First Crescent Visibility Point (5°/8°). en.muhammadiyah.or.id+1
-
International Astronomical Center – Universal Hejric Calendar (kriteria Odeh) dan peta visibilitas hilal global. astronomycenter.net+1
-
Kongres Kesatuan Kalender, Istanbul 2016 – latar sejarah upaya internasional menyatukan kalender. Daily Sabah

Komentar
Posting Komentar