Organizational Behavior (OB) atau perilaku organisasi seringkali menimbulkan pertanyaan: apakah ia termasuk kategori ilmu atau lebih tepat disebut sebagai studi? Pertanyaan ini wajar, karena OB berakar dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik. Namun, sifatnya yang kompleks membuat banyak pakar sepakat bahwa OB tidak bisa disamakan dengan ilmu alam yang absolut, melainkan lebih dekat pada sebuah bidang studi yang terus berkembang.
Apa Itu Organizational Behavior?
Menurut Robbins & Judge (2022), Organizational Behavior is a field of study that investigates the impact that individuals, groups, and structure have on behavior within organizations
. Definisi ini menegaskan bahwa OB bukan sekadar ilmu tunggal, melainkan bidang studi yang mempelajari perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, serta bagaimana struktur organisasi memengaruhinya.
Sementara itu, Luthans (2011) menyebut OB sebagai an applied behavioral science
, yaitu ilmu perilaku terapan yang meminjam konsep dari berbagai disiplin untuk diaplikasikan dalam konteks organisasi. Artinya, OB bersifat interdisipliner, bukan monodisipliner.
Mengapa OB Tidak Bisa Disebut Ilmu Absolut?
Ilmu alam (misalnya fisika, kimia) bekerja dengan hukum yang absolut dan dapat diprediksi dengan kepastian tinggi. Sebaliknya, OB berurusan dengan manusia yang memiliki keragaman sikap, motivasi, emosi, dan latar belakang. Robbins & Judge (2022) bahkan menegaskan bahwa perilaku manusia tidak dapat diprediksi dengan absolut, melainkan hanya probabilistik.
Secara ekstrem, bahkan ketika kita membuat prediksi dengan data yang sangat kuat, OB mungkin hanya memberikan tingkat kepastian sekitar 10% dalam kasus tertentu. Hal ini menegaskan bahwa OB tidak bisa diperlakukan sebagai ilmu eksakta.
Tabel Perbandingan: OB sebagai Ilmu vs Studi
Aspek | OB sebagai Ilmu | OB sebagai Studi | Referensi |
---|---|---|---|
Definisi | Dipandang sebagai ilmu perilaku yang menerapkan metode ilmiah | Sebuah bidang studi yang mempelajari perilaku individu, kelompok, dan struktur dalam organisasi | Robbins & Judge (2022) |
Kepastian Hukum | Diharapkan menghasilkan hukum universal | Bersifat probabilistik, tidak absolut | Luthans (2011) |
Fokus | Mencari kepastian ilmiah | Mengintegrasikan teori dan praktik dari berbagai disiplin | Greenberg & Baron (2008) |
Pendekatan | Eksperimental dan kuantitatif | Interdisipliner: psikologi, sosiologi, antropologi, politik | Ivancevich et al. (2014) |
Penerapan | Berusaha menemukan hukum universal perilaku | Menggunakan teori untuk memprediksi dan memengaruhi perilaku kerja | Miner (2006) |
OB: Studi yang Bersifat Interdisipliner
Salah satu kekuatan OB adalah sifatnya yang lintas disiplin. Ia menggabungkan konsep dari:
- Psikologi: mempelajari motivasi, emosi, persepsi, kepuasan kerja.
- Sosiologi: mempelajari struktur kelompok, jaringan sosial, budaya organisasi.
- Antropologi: mempelajari nilai, norma, dan praktik budaya.
- Ilmu Politik: mempelajari kekuasaan, konflik, dan pengambilan keputusan.
Pendekatan interdisipliner ini yang membuat OB relevan dalam berbagai konteks organisasi modern.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa OB lebih tepat disebut sebagai studi daripada ilmu absolut. OB adalah bidang kajian ilmiah, tetapi bukan ilmu eksakta. Ia menggabungkan teori, data, dan pengalaman untuk memahami perilaku manusia dalam organisasi. Dengan sifat probabilistiknya, OB membantu manajer dan praktisi dalam membuat keputusan yang lebih baik, meskipun tidak bisa memberikan kepastian 100%.
Referensi
- Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2022). Organizational Behavior (18th ed.). Pearson.
- Luthans, F. (2011). Organizational Behavior: An Evidence-Based Approach (12th ed.). McGraw-Hill.
- Greenberg, J., & Baron, R. A. (2008). Behavior in Organizations (9th ed.). Pearson.
- Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2014). Organizational Behavior and Management. McGraw-Hill.
- Miner, J. B. (2006). Organizational Behavior: Essential Theories of Motivation and Leadership. Routledge.
👉 Baca juga artikel singkat tentang internal linking untuk memahami bagaimana menghubungkan artikel ini dengan konten lain di blog Anda.
Komentar
Posting Komentar